JURNAL PERCOBAAN 5 “ PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM BENZOAT DAN BENZIL ALKOHOL “
JURNAL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II
“
PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM BENZOAT DAN BENZIL ALKOHOL “
DISUSUN
OLEH :
NELY
FRISCA (A1C118036)
DOSEN
PENGAMPU :
Dr.
Drs. SYAMSURIZAL, M. Si
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2020
PERCOBAAN
V
I.
Judul : Pembuatan Senyawa Organik Asam
Benzoat dan Benzil Alkohol
II.
Hari/ Tanggal : Kamis, 12 November 2020
III.
Tujuan : Adapun tujuan dalam percobaan
ini yaitu :
1. Dapat
memahami reaksi oksidasi dan reduksi aldehid yang tidak memiliki H alfa.
2. Dapat
memahami reaksi yang terjadi pada senyawa aldehid akibat penambahan basa kuat.
3. Dapat
mempelajari cara pembuatan asam benzoat dan benzil alkohol.
IV.
Landasan Teori
Asam benzoat merupakan senyawa organik
berwujud padat, warna putih dan berbau menyengat dengan titik leleh 122-123°C
dan kristalnya berbentuk monoklin. Dalam kehidupan sehari-hari banyak digunakan
sebagai bahan pengawet makanan dan bahan obat-obatan. Benzil alkohol pada suhu
kamar berwujud cair dan tak berwarna. Kedua senyawa tersebut dapat dibuat
bersama-sama dari bahan benzaldehida yang ditambahkan basa kuatdan dipanaskan.
Benzaldehida adalah suatu senyawa aldehida yang memiliki gugus fungsi karbonil
dan dapat mengalami reaksi adisi nukleofilik dengan nukleofil eperti OH, CN,
NH3, ion C (karban) dan sebagainya (Tim Kimia Organik II, 2020).
Benzil alkohol sering disebut juga
fenilmetanol atau phenilcarbinol yaitu merupakan suatu cairan yang berwarna
jernih kekuning-kuningan dan mempunyai bau yang lembut. Benzil alkohol ini
memiliki titik didih 205°C. Benzil alkohol ini termasuk kedalam golongan
alkohol primer. Senyawa benzil alkohol ini dapat larut dalam air dan juga dala
eter. Benzil alkohol ternyata jugs mempunyai kekuatan polaritas yang kuat dan
mampu membatasi daya larut air. Hal ini yang menyebabkan benzil alkohol
mempunyai sifat sebagai pelarut yang lain, toxisitas, dan memiliki tekanan uap
air yang rendah. Benzil alkohol juga digunakan sebagai bahan pelarut umum untuk
tinta, cat, pernis, dan sebagai degreasing agen didalam reaksi kimia (Astawan,
2015).
Asam benzoat dapat dibuat dengan
beberapa metode salah satunya dengan menggunakan metode reaksi cannizzaro.
Metode reaksi cannizzaro adalah suatu reaksi kimia yang melibatkan
disproporsionasi aldehid tanpa hidrogen pada posisi alfa yang diinduksi oleh
suatu basa. Basa yang digunakan pada reaksi ini adalah basa kuat. Produk hasil
reaksi ini berupa asam benzoat dan benzil alkohol yang merupakan produk samping
yang terbentuk sebelum terbentuknya asam benzoat dengan proses oksidasi oleh
oksigen yang dibantu dengan katalis mangan asetat. Cannizzaro dapat
menghasilkan benzil alkohol dan asam benzoat malalui reaksi antara benzaldehida
dengan kalium karbonat (Alex, 2012).
Suatu molekul aldehida teroksidasi
menjadi asam dan yang lainnya tereduksi menjadi alkohol primer, maka reaksi ini
bisa dikenal dengan reaksi Cannizzaro, dimana reaksi ini adalah reaksi yang
melibatkan peralihan hidrida dari molekul aldehida yang tidak memiliki hidrogen
alfa, contohnya HCHO, R3CCHO, ArCHO ke molekul kedua, yaitu baik aldehida yang
sama atau disporsionasi maupun terkadang ke molekul aldehida lainnya. Hidrida
dapat berasal dari senyawa 1 atau 2 dimana reaksi yang berada di hidrida dari
senyawa 1 akan diikuti dengan peralihan hidrida secara lambat ke atom karbonil
molekul aldehid kedua sehingga membentuk senyawa 3 dan 4 (Sudjaji, 2008).
Asam benzoat banyak diteliti oleh
peneliti untuk dikembangkan menjadi obat baru. Penambahan gugus atau substituen
di posisi tertentu pada asam benzoat akan mempengaruhi aktivitas yang
menjadikan asam benzoat banyak memiliki kegunaan saperti antibakteri,
antifungal, antioksidan, analgesik, antiinflamasi. Asam benzoat dan turunannya
juga relatif mudah untuk didapatkan dan harga yang cukup terjangkau sehingga
berpotensi untuk dikembangkan sebagai kandidat obat baru (Mauluddin, 2017).
V.
Alat dan Bahan
5.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam
praktikum ini yaitu :
1. Erlenmeyer
250 ml
2. Labu
dasar datar 300 ml
3. Corong
pisah
4. Pendingin
air (kondensor)
5. Labu
destilasi
6. Termometer
5.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam
praktikum ini yaitu :
1. 27
gr KOH padat
2. 29
ml benzaldehid
3. 120
ml eter
4. 20
ml larutan natrium bisulfit
5. 10
ml larutan natrium karbonat
6. 5
gr MgSO4
7. 75
ml asam klorida pekat
VI.
Prosedur Kerja
1. Larutkan
27 gram kalium hidroksida padat dalam 25 ml air dalam sebuah erlenmeyer.
2. Tuangkan
larutan kalium ini kedalam sebuah labu dasar datar yang berisi 29 ml
benzaldehida yang baru didestilasi, kocok sampai terjadi emulsi, diamkan selama
10 jam dalam sebuah tempat yang tertutup rapat.
3. Tambahkan
air kira-kira 110 ml untuk melarutkan endapan kalium benzoat yang terjadi.
4. Pindahkan
larutan tadi ke dalam corong pisah, kemudian ekstraksi tiga kali, masing-masing
dengan 30 ml eter. Kocok kuat-kuat, diamkan sebentar sehingga terjadi dua
lapisan cairan, yaitu lapisan larutan dalam eter dan lapisan larutan dalam air.
5. Pisahkan
kedua lapisan tadi, kemudian dikerjakan tiap-tiap lapisan tadi melalui proses
tertentu.
6. Ekstraksi
larutan dalam eter (lapisan atas) dimasukkan ke dalam labu distilasi, untuk
memisahkan eternya dengan jalan destilasi, sampai volumenya tinggal 300 ml.
7. Dinginkan
sisa destilasi ini dan kocok beberapa kali masing-masing dengan menambahkan 5
ml larutan jenuh natrium bisulfit untuk mengusir sisa benzaldehisa yang masih
ada.
8. Cuci
dengan 10 ml larutan natrium karbonat (10%) kemudian dikeringkan dengan
menambahkan 5 gr anhidrida magnesium sulfat. Saring dan destilatnya langsung
ditampung dalam labu distilasi.
9. Distilasi
untuk memisahkan eter yang masih ada, dengan memanaskannya di atas penangas
air, teruskan destilasi tersebut untuk mendapatkan destilat benzaldehida pada
temperatur 200-206°C pada wadah yang bersih dan kering.
10. Bila
benzaldehida yang ditampung itu tidak pada temperatur 200°C, berarti belum
murni perlu dimurnikan kembali dengan mendestilasi lagi distilat tersebut. Bila
distilat ditampung pada temperatur mendekati titik didih benzaldehida, periksa
kemurnian dengan melihat indeks biasnya.
11. Larutan
dalam air (lapisan bawah) yaitu kalium benzoat ke dalam suatu campuran 75 ml
asam klorida pekat dalam 75 ml air sambil diaduk dan ditambah 100 gr es.
12. Terjadi
endapan asam benzoat, disaring, cuci dengan air kemudian uapkan untuk
mendapatkan kristal asam benzoat. Periksa titik lelehnya.
Berikut link video mengenai pembuatan senyawa
organik asam benzoat dan benzil alkohol :
Pertanyaan :
1. Mengapa
dalam pembuatan senyawa organik asam benzoat dan benzil alkohol perlu dilakukan
proses ekstraksi?
2. Pada
pembuatan asam benzoat menggunakan pengoksidasi berupa KMnO4. Apakah KMnO4
dapat digantikan dengan bahan lain? Jelaskan.
3. Pada
larutan benzil alkohol dalam eter, mengapa harus ditambahkan larutan natrium
bisulfit pada saat sebelum diproses lebih lanjut? Apa pengaruhnya jika tidak
ditambahkan natrium bisulfit sebelum diproses lebih lanjut?
Baiklah saya Risa Novalina Ginting (070) akan menjawab permasalahan no 1. Mengapa perlu dilakukan ekstraksi karna pada pembuatan asam benzoat dan benzil alkohol. Kita tahu bahwa ekstraksi adalah pemisahan suatu zat , pada pembuatan asam benzoat dan benzil alkohol juga dipisahkann campuran nya makanya perlu dilakukan ekstraksi.
BalasHapusTerimakasih
Nadiya Qotrunnada Tohiri A1C118073
BalasHapusMenjawab pertanyaan ke 3. larutan jenuh natrium bisulfit untuk mengusir sisa benzaldehisa yang masih ada. Jika tidak di tambahan natrium bisulfit maka hasil yang di preroleh akan tetep mengandung sisa benzaldehid.
Baiklah saya Muhamad Khoirul Abdillah (040) akan mencoba menjawab permasalahan nomor 2
BalasHapusselain KMnO4 sebagai pengoksidator bisa digunakn KOH, dimana KOH memiliki gugus hidroksil yg akan menyerang benzaldehid yang akn membuat benzaldehid mengalami reaksi disproporsionasi. Dan akan memghasilkan asam benzoat dn juga benzyl alkohol