LAPORAN PERCOBAAN 2 " Pembuatan Senyawa Organik Asam Oksalat "

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II

PERCOBAAN  2

“ PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM OKSALAT ”


 



 

DISUSUN OLEH :

NELY FRISCA

(A1C118036)

 

 

 

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Drs. SYAMSURIZAL , M.Si

 

 

 

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020




 VII. Data Pengamatan

NO

PERLAKUAN

PENGAMATAN

1.

Dihaluskan sukrosa (C12H22O11) sebanyak 10 gr menggunakan lumpang dan dimasukkan kedalam erlenmeyer

Sukrosa menjadi halus

2.

Dimasukkan 60 ml asam nitrat pekat (HNO3) pekat kedalam erlenmeyer yang berisi sukrosa

Larutan berwarna kuning

3.

Campuran tersebut dipanaskan diatas penangas air hingga mendidih, sambil diaduk sesekali

Larutan berubah warna menjadi coklat dan timbul asap

4.

Didiamkan beberapa saat sehingga terbentuk larutan asam oksalat

Terdapat larutan asam oksalat berwarna kekuningan.

5.

Dilakukan proses penguapan menggunakan cawan penguap

Didapatkan larutan asam oksalat berwarna putih

6.

Dilakukan penguapan menggunakan hot plate

Timbulnya asap dan adanya kristal bening

7.

Disaring menggunakan vakum

Didapatkan kristal asam oksalat berwarna bening.

 

VIII. Pembahasan

Pada praktikum ini dilakukan pembuatan senyawa organik asam oksalat. asam oksalat merupakan asam dikarboksilat yang terdiri dari dua atom C pada masing-masing molekul, sehingga dua gugus karboksilat berada berdampingan. Asam oksalat yang terbentuk dari percobaan ini merupakan campuran dari gula pasir atau sukrosa dengan asam nitrat (HNO3). Reaksi pembentukan asam oksalat ini mrupakan reaksi oksidasi antara gula pasir atau sukrosa dengan asam nitrat pekat (HNO3). Hasil yang kami dapatkan merupakan hasil pengamatan dari video yang telah kami amati.

Langkah pertama dihaluskan sukrosa (C12H22O11) sebanyak 10 gr menggunakan lumpang dan dimasukkan kedalam erlenmeyer, diperoleh sukrosa tersebut menjadi halus. Selanjutnya dimasukkan 60 ml asam nitrat pekat (HNO3) pekat kedalam erlenmeyer yang berisi sukrosa diperoleh larutan berwarna kuning. Kemudian campuran tersebut dipanaskan diatas penangas air hingga mendidih, sambil diaduk sesekali hasil yang kami amati larutan berubah warna menjadi coklat dan timbul asap. Uap atau gas NO2 (nitro) yang dihasilkan dari proses pencampuran antara gulapasir atau sukrosa dengan asam nitrat (HNO3) tersebut memiliki toksisitas serta bersifat karsiogenik apabila terhirup oleh saluran pernafasan. Oleh sebab itu, proses berlangsungnya reaksi ini dilakukan di dalam lemari asam. Setelah itu didiamkan beberapa saat sehingga terbentuk larutan asam oksalat dan terdapat larutan asam oksalat berwarna kekuningan. Kemudian dilakukan proses penguapan menggunakan cawan penguap dan didapatkan larutan asam oksalat berwarna putih. Selanjutnya dilakukan penguapan menggunakan hot plate hasilnya timbul asap dan adanya kristal bening. Langkah terakhir disaring menggunakan vakum maka didapatkan kristal asam oksalat berwarna bening. Adapun reaksi yang terjadi dalam pembentukan asam oksalat yaitu :

C6H12O6 + 12 HNO3 → 3 C2H2O4. 2H2O + 3 H2O + 3NO + 9 NO2

IX Pertanyaan Paska Praktikum

  1. Mengapa pada saat penambahan nitrat pekat (HNO3) pekat kedalam erlenmeyer yang berisi sukrosa menjadi berwarna kuning?
  2. Pada pembuatan asam oksalat ini apa tujuan dilakukan proses penguapan menggunakan cawan penguap?
  3. Reaksi apa yang terjadi pada pembuatan asam oksalat ini? Jelaskan.


X. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini yaitu :

1.      Pembentukan senyawa organik asam oksalat menggunakan reaksi oksidasi antara gula pasir atau sukrosa dengan asam nitrat pekat (HNO3).

2.      Asam oksalat dapat digunakan untuk bahan pencampur zat warna dalam industri tekstil dan cat, sebagai pelarut organik dan sebagai bahan aditif pada makanan, dan lain sebagainya.

 

DAFTAR PUSTAKA

Ambarita, Yos Pawer, dkk. 2015. Pembuatan Asam Oksalat dari Pelepah Kelapa Sawit (Elaeis guineensis) Melalui Reaksi Oksidari Asam Nitrat. Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 4, No. 4

Febriaty, Irma Ramadhani, dkk. 2016. Perbandingan Metode Hidrolisis Asam dan Basa Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Bahan Baku Pembuatan Asam Oksalat. JKK Vol. 5 No. 4

Fessenden, RJ dan Fessenden J.S., 1992. Kimia Organik Jilid I Edisi 3. Jakarta : Erlangga.

Ramadhani, dkk. 2017. Waktu dan Suhu Optimum dalam Produksi Asam Oksalat dari Limbah HUS dengan Metode Peleburan Alkali. Vol 05 No. 1

Tim Kimia Organik II. 2020. Penuntun Praktikum Kimia Organik II. Jambi : Universitas Jambi.

Komentar

  1. Baiklah saya Muhamad Khoirul Abdillah (040) akan mencoba menjawab permasalahan nomor 3
    proses pembuatan asam oksalat dari sukrosa ini didasari oleh proses oksidasi karbohidrat oleh HNO3 yang dapat membentuk suatu asam karboksilat yaitu asam oksalat

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum wr wb. Baiklah, saya Wiwit Rama Riska NIM A1C118022 akan mencoba menjawab permasalahan nomor 1, Karena pada saat penambahan asam nitrat pekat terjadi reaksi oksidasi antara sukrosa dengan asam nitrat pekat (HNO3). Sehingga menyebabkan larutan menjadi berwarna kekuningan. Terima kasih

    BalasHapus
  3. Baiklah saya Mashita A1C118083 akan mencoba menjawab permasalahan saudari nelly no. 2
    Untuk mengetahui pengaruh secara signifikan variasi konsentrasi dan variasi waktu peleburan dalam pembuatan asam oksalat pada cawan penguap, Kemudian asam oksalat yang diperoleh akan ditentukan sifat dan karakteristiknya seperti analisis FTIR untuk mengetahui gugus fungsi asam oksalat, metode titrasi asam basa sebagai analisa kualitatif dan uji sifat fisik asam oksalat seperti titik lebur asam oksalat.
    Terimakasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL PERCOBAAN 12 “ UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN “

LAPORAN PERCOBAAN I "Pembuatan Senyawa Organik Asam Pikrat"

JURNAL PERCOBAAN 5 “ PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM BENZOAT DAN BENZIL ALKOHOL “