LAPORAN PERCOBAAN 3 “ PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM ASETIL SALISILAT (ASPIRIN) "
LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II
PERCOBAAN 3
“
PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM ASETIL SALISILAT (ASPIRIN)”
DISUSUN
OLEH :
NELY FRISCA
(A1C118036)
DOSEN
PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL ,
M.Si
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2020
VII. Data Pengamatan
NO. |
PERLAKUAN |
TUJUAN |
PENGAMATA
N |
1. |
Dimasukkan asam salisilat 5 gram kedalam labu,
lalu ditambahkan larutan asam asetat 1:1 (20 ml air : 20 ml asam asetat).
Kemudian, ditambahkan asam sulfat pekat sebanyak 1 ml (20 tetes). |
Penambahan asam
sulfat berfungsi sebagai katalisator |
Dihasilkan larutan
berwarna putih keruh |
2. |
Kemudian, larutan tersebut direfluks sampai terjadi
perubahan warna |
Dilakukannya refluks bertujuan untuk
menyempurnakan hasil reaksi |
Terjadi perubahan warna larutan dari putih keruh
menjadi warna bening. |
VIII. Pembahasan
Pada
percobaan kali ini, dilakukan pembuatan senyawa organik asam asetil salisilat
atau yang dikenal dengan nama aspirin. Adapun bahan utama yang digunakan dalam
pembuatan senyawa organik ini yaitu asam salisilat dan asam asetat. Dimana,
reaksi yang terjadi pada pembuatan asam asetil salisilat (aspirin) ini yaitu
reaksi esterifikasi dimana pada reaksi ini akan menghasilkan aspirin sebagai
produk utama dan air sebagai produk samping.
Pertama-tama, kami memasukkan 5 gram asam
salisilat kedalam labu dasar bulat,lalu dilanjutkan dengan penambahan larutan
asam asetat. Pada pencampuran ini, dihasilkan larutan berwarna putih keruh.
Kemudian, ditambahkan asam sulfat pekat kedalam campuran tersebut. Adapun
fungsi penambahan asam sulfat pekat ini yaitu sebagai katalisator. Umumnya
reaksi organik berjalan sangat lambat sehingga perlu penambahan katalis untuk
mempercepat reaksi.
Kemudian, campuran tersebut direfluks
selama terjadi perubahan warna pada larutan sambil beberapa saat diaduk.
Dimana, tujuan dari proses refluks ini yaitu untuk menyempurnakan hasil reaksi.
Setelah beberapa menit campuran di refluks, terjadi perubahan warna larutan
yang semulanya berwarna putih keruh menjadi warna bening. Kemudian diangkat
labu tersebut dari mantel pemanas. Ketika larutan tersebut didiamkan dalam suhu
ruang, ternyata larutan kembali lagi menjadi warna putih keruh. Hal ini
menandakan bahwa reaksi yang terjadi merupakan reaksi setimbang atau
reversible. Adanya perubahan warna dari putih keruh menjadi bening ini
menandakan telah terbentuk larutan asam asetil salisilat. Hanya saja, karena
keterbatasan waktu kelompok kami tidak melanjutkan keprosedur pendinginan untuk
mendapatkan kristal. Adapun reaksi yang terjadi dalam pembuatan asam asetil
salisilat ini, yaitu:
Berdasarkan literatur, pada pembuatan asam asetil
salisilat dari asam salisilat dan asam asetat dengan katalis asam sulfat maka
terbentuk kristal asam asetil salisilat berwarna putih seperti jarum atau
lempengan tersusun. Asam asetil salisilat memiliki titik leleh 135°C dan titik
didihnya 140°C. Untuk menguji kemurnian dasi asam asetil salisilat dapat
dilakukan dengan uji besi (III) klorida (FeCl3). Besi (III)
klorida bereaksi dengan gugus fenol membentuk kompleks ungu. Kristal asam
asetil salisilat dilarutkan terlebih dahulu dengan etanol lalu ditambahkan
dengan FeCl3. Jika penambahan besi (III) klorida (FeCl3) pada asam asetil salisilat lalu membentuk warna ungu maka terdapat asam
salisilat pada asam asetil salisilat (aspirin) dikarenakan asam salisilat mempunyai
gugus fenol.
IX. Pertanyaan Pasca Praktikum
1.
Pada pembuatan asam
asetil salisilat ini apakah asam asetat anhidrat dapat diganti dengan asam
asetat glasial? Jelaskan.
2.
Reaksi apa yang
terjadi pada pembuatan asam asetil salisilat ini? Jelaskan.
3.
Reaksi pada
pembuatan asam asetil salisilat ini merupakan reaksi reversible mengapa
demikian?
X. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan
1.
Asam asetil
salisilat (aspirin) merupakan senyawa turunan dari asam salisilat, yang dibuat
dari asam salisilat dan asam asetat anhidrat dengan asam sulfat sebagai
katalis.
2.
Reaksi yang terjadi
pada pembuatan asam asetil salisilat adalah reaksi asetilasi dengan menggunakan
prinsip reaksi esterifikasi dimana gugus hidroksi dari asam salisilat akan
bereaksi dengan asetil dari asam asetat sehingga
membentuk asam asetil
salisilat (aspirin).
XI. Daftar Pustaka
Baysinger. 2004. CRC
Handbook of Chemistry and Physics. 85 ed
Kristian. 2007. Asam
Salisilat dari Fenol. Banten : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Tamayanti, Wahyu Dewi, dkk. 2016. Uji Aktivitas Analgesik Asam
2-(3-(klorometil) benzoiloksi) Benzoat dan Asam 2-(4-Klorometil) Benzoiloksi)
Benzoat pada Tikus Wistar Jantan Dengan Metode Plantar Test. Jurnal Farmasi
Sains dan Komunitas. Vol 13. No. 1
Diyah, Nuzul Wahyuning dan Siswandono. 2014. Docking Molekul dan Sintesis Turunan Asam
Benzoil Salisilat Tersubstitusi Klor Sebagai PenghambT Siklooksigen Ase-2.
Jurnal Berkala Ilmiah Kimia Farmasi. Vol. 3. No.1
Tim Kimia Organik II. 2020. Penuntun Praktikum Kimia Organik II. Jambi : Universitas Jambi.
XII. Lampiran
baiklah saya Muhamad Khoirul Abdillah (040) akan mencoba menjawab permasalahan nomor2.
BalasHapusReaksi esterifikasi, dimana anhidrida asam akan mengalami reaksi esterifikasi sehingga menghasilkan asam asetil salisilat
Terimakasih
Baiklah saya Vika Seputri (086) akan mencoba menjawab permasalahan no. 3
BalasHapusAsam asetil salisilat merupakan senyawa ester yang dalam sintesisnya menggunakan asam asetat anhidrida karena jika digunakan asam asetat sebagai pereaksi maka akan terbentuk air sebagai hasil sampingan. Sehingga memungkinkan terjadinya reaksi hidrolisis asam asetil salisilat menjadi asam asetat dan asam salisilat, karena reaksi esterifikasi bersifat reversibel.
Terimakasih