JURNAL PERCOBAAN 8 “ ISOLASI SENYAWA BAHAN ALAM (STEROID DAN TERPENOID) “

 

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II

“ ISOLASI SENYAWA BAHAN ALAM (STEROID DAN TERPENOID) “

 

 



 

 

DISUSUN OLEH :

NELY FRISCA (A1C118036)

 

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M. Si

 

 

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020

 

 

PERCOBAAN VIII

       I.       Judul : Isolasi Senyawa Bahan Alam (steroid dan terpenoid)

    II.       Hari/ Tanggal : Kamis, 26 November 2020

 III.       Tujuan : Adapun tujuan dalam percobaan ini yaitu :

1.      Dapat menguasai teknik-teknik isolasi bahan alam khususnya steroid dan terpenoid.

2.      Dapat mengenal sifat-sifat kimia steroid dan terpenoid melalui reaksi-reaksi pengenalan yang spesifik.

 

 IV.       Landasan Teori

    Terpenoid merupakan senyawa kimia yang terdiri dari beberapa unit isopren. Kebanyakan terpenoid mempunyai struktur siklik dan mempunyai satu gugus fungsi atau lebih. Terpenoid umumnya larut dalam lemak dan terdapat dalam sitoplasma sel tumbuhan. Senyawa terpenoid terdiri atas beberapa kelompok. Senyawa terpenoid ini adalah salah satu senyawa kimia bahan alam yang banyak digunakan sebagai obat. Sudah banyak peran terpenoid dari tumbuhan yang diketahui seperti menghambat pertumbuhan tumbuhan pesaingnya dan sebagai insektisida terhadap hewan tinggi. Untuk mengetahui lebih jelas tentang senyawa terpenoidmaka dibahas tentang tinjuan umum terpenoid, klasifikasi dan fungsi terpenoid, biosintesa terpenoid, identifikasi terpenoid, isolasi terpenoid dari bahan alam serta cara pemisahan dan pemurnian terpenoid (Tim Kimia Organik II, 2020).

    Steroid merupakan terpenoid lipid yang dikenal dengan empat cincin kerangka dasar karbon yang menyatu. Struktur senyawanya pun cukup beragam. Perbedaan tersebut disebabkan karena adanya gugus fungsi teroksidasi yang terikat pada cincin dan teroksidasinya carbonnya. Steroid berperan penting bagi tubuh dalam menjaga kesetimbangan garam dan mengendalikan metabolisme. Tubuh manusia memproduksi steroid secara alami yang terlibat dalam berbagai proses metabolisme. Sebagai contoh steroid dari garam empedu, seperti garam deoksikolik, asam kholik dan glisin serta konjugat taurin yang berfungsi memperlancar proses pencernaan (Nasrudin, 2017).

    Steroid merupakan salah satu golongan senyawa metabolit sekunder. Golongan senyawa tersebut diketahui mempunyai aktivitas bioinsektida, antibakteri, antifungi, dan antidiabetes. Belum adanya penelitian terkait jenis senyawa steroid dari daun getih-getihan dan uji aktivitas sebagai antibakteri. Steroid meruapakan salah satu golongan senyawa metabolit sekunder yang cukup penting dalam bidang medis (Hidayah, 2016).

    Terpenoid adalah senyawa metabolit sekunder terbesar dan [paling beragam dari bahan alam, mulai dari struktur linear sampai pada molekul polisiklik dan dalam segi ukuran mulai dari hemiterpen dengan lima carbon hingga karet alam, yang terdiri dari ribuan unit isopren. Istilah terpenoid berasal dari fakta bahwa senyawa pertama dari kelompok isolasi dari minyak terpentin (destilat dari resin pohon sejenis pinus). Biasanya terpenoid di ekstraksi menggunakan pelarut n-heksan, eter atau kloroform dan dapat dipisahkan melalui kromatografi menggunakan silika gel atau alumina dengan pelarut yang sesuai (Ilyas, 2011).

    Terpenoid merupakan derivat dehidrogenasi dari senyawa terpen. Terpen merupakan suatu golongan hidrokarbon yang banyak dihasilkan oleh tumbuhan dan sebagian kelompok hewan. Terpenoid disebut juga sebagai isoprenoid. Hal ini disebabkan karena kerangka karbonnya sama seperti senyawa isopren. Secara struktur kimia terpenoid merupakan penggabungan dari unit isoprena, dapat berupa rantai terbuka atau siklik, dapat mengandung ikatan rangkap, gugus hidroksil, karbonil/gugus fungsi lainnya (Leny, 2006).

 

    V.       Alat dan Bahan

5.1  Alat

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :

1.      Erlenmeyer 250 ml

2.      Tabung reaksi 20 buah

3.      Gelas kimia 200 ml

4.      Plat tetes

5.      Pipet tetes

6.      Corong gelas

7.      Lumpang

8.      Gelas ukur

 

5.2  Bahan

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :

1.      Pereaksi Dragendrof

2.      Pereaksi Meyer

3.      Pereaksi Wagner

4.      Shinoda

5.      Kloroform

6.      Etanol

7.      Metanol

8.      Heksan

9.      NaOH padatan

10.  Iodine

11.  Brusin

12.  KI

 

 VI.       Prosedur Kerja

1.      Simplisia tumbuhan 5 gr kering yang telah dirajang halus masukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml, tambahkan 25 ml etanol diaduk-aduk, kemudian panaskan diatas penangas air (jangan menggunakan api langsung akan terbakar).

2.      Setelah dipanaskan lebih kurang 10 menit, disaring dalam keadaan panas.

3.      Filtrat diuapkan pelarutnya dengan rotary evaporator atau dengan menggunakan penangas air, sehingga diperoleh ekstrak pekat etanol.

4.      Ekstrak pekat etanol tersebut selanjutnya dititrasi dengan sedikit eter dan beberapa tetes larutan eter ini ditempatkan dalam 2 lobang plat tetes dan dibiarkan kering.

5.      Selanjutnya ditambahkan 2-3 tetes anhidrida asam asetat, diadukdan dengan hati-hati ditambahkan 1 tetes asam sulfat pekat dan amati perubahan warna yang terbentuk.

6.      Timbulnya warna merah atau merah ungu yang tidak stabil kemungkinan dikarenakan karena adanya triterpenoida, sedangkan warna hijau karena adanya steroida.

7.      Reaksi harus dicek dengan manambahkan hanya asam sulfat pekat pada lubang plat tetes yang satu lagi, amati warna yang terjadi.

8.      Kalau terbentuk warna yang sama sangat boleh jadi contoh tumbuhan yang diperiksa tidak mengandung terpenoida tapi senyawa lain yang bereaksi dengan asam sulfat pekat.

 

Berikut link video mengenai isolasi senyawa bahan alam (steroid dan terpenoid) :

 https://www.youtube.com/watch?v=Ioqr55DoJzc

 

Pertanyaan :

1.      Mengapa pemanasan yang dilakukan dalam percobaan ini dilakukan diatas penangas air dan bukan diatas api secara langsung?

2.      Dalam percobaan ini digunakan anhidrida asam asetat, apa fungsi anhidrida asam asetat ini?

3.      Apa indikasi jika terdapat senyawa steroid dan terpenoid pada percobaan ini?

 

Komentar

  1. Baik lah saya akan mencoba menjawab no 1 menurut saya pemanasan memang di lakukan dengan penangas,jika langsung maka tempat zat tadi akan mudah pecah.Water Bath merupakan peralatan yang berisi air yang bisa mempertahankan suhu air pada kondisi tertentu selama selang waktu yang ditentukan.

    BalasHapus
  2. Baiklah saya Muhamad Khoirul Abdillah (040) akan mencoba menjawab permasalahan nomor 2. Tujuan di beri Anhidrat yaitu untuk mengikat atau menarik air yang masih terkandung di dalam minyak atsiri

    BalasHapus
  3. Baiklah saya Rizki Fitra Pratama (A1C118012) mencoba menjawab pernasalahan no 3 dari dari saudari .
    Indikaai adanya senyawa steroid dan terpenoid adalah jika direaksikan dsngan
    anhidrida asam asetat dan H2SO4 pekat akan menimbulkan warna merah keunguan.
    Terimakasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PERCOBAAN 12 “ UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN “

JURNAL PERCOBAAN 12 “ UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN “

LAPORAN PERCOBAAN I "Pembuatan Senyawa Organik Asam Pikrat"