LAPORAN PERCOBAAN 10 “ISOLASI SENYAWA p-METOKSI SINAMAT DARI KENCUR (Kaemferiam galanga L.)“

 

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II

                                                           PERCOBAAN  10                             

“ISOLASI SENYAWA p-METOKSI SINAMAT DARI KENCUR (Kaemferiam galanga L.)“

 

 



 

DISUSUN OLEH :

NELY FRISCA

(A1C118036)

 

 

 

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Drs. SYAMSURIZAL , M.Si

 

 

 

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020

 

 

VII. Data Pengamatan

NO

PERLAKUAN

TUJUAN

HASIL PENGAMATAN

1.

Disiapkan kecur sebanyak 2 kg dan di iris-iris lalu dijemur selama 7 hari 

Dilakukannya penjemuran adalah untuk membebaskan kencur dari kadar air

Irisan kencur mengkerut dan warnanya menjadi lebih gelap

2.

Irisan yang sudah kering kemudian di haluskan

Tujuan penghalusan adalah untuk mengubahnya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sehingga memudahkan pada tahap selanjutnya yaitu maserasi

Didapatlah kencur halus sebanyak 500 gram

3.

Dilakukan proses maserasi selama 3 hari

dilakukannya maserasi bertujuan agar sel-sel pada rimpang kencur dapat aktif, sehingga nanti akan diperoleh ekstrak dengan kandungan tinggi.

Didapatkan larutan berwarna kecoklatan dan lapisan atas seperti ada cairan hitam

4.

Dilakukan isolasi dengan jalan pemanasan sampai mendidih kemudian disaring menggunakan kain

Tujuan dilakukan pemanasan adalah untuk  menurunkan volume dan pelarut tidak dapat menguap lagi dan hanya menyisakan ekstak kental

Didapatkan hasil dari penyaringan tadi larutan berwarna kuning sebanyak 425 ml

5.

Selanjuntnya dilakukan lagi pemanasan

Tujuan pemanasan ulang adalah untuk mendapatkan larutan yang kepekatannya lebih tinggi

Didapatlah larutan berwarna kuning menjadi 100 ml

6.

Larutan 100 ml itu tadi dimasukkan dalam kulkas selama 3 hari, kemudian dipekatkan kembali

Tujuan ditaruh dalam kulkas adalah untuk mengkristalkan senyawa yang didapat dan memisahkannya dari sisa pelarut yang belum menguap maupun pengotor yang masih terdapat dalam ekstrak.

Didapatlah larutan sebanyak 40ml warnanya semakin coklat gelap

7.

Dipekatkan kembali sampai 10 ml

Tujuan dipekatkan kembali adalah untuk menambah konsentrasi larutan tersebut

Didapatkan kristal putih agak kecoklatan

8.

Dilakukan tahap rekristalisasi

●Rekristalisasi tahap 1

●Rekristalisasi tahap 2

●Rekristalisasi tahp 3

●Rekristalisasi tahap 4

Tujuan dilakukannya rekristalisasi adalah untuk pemurnian larutan tersebut sehingga didapatkan senyawa yang diinginkan.

Didapatkanlah

●Rekristalisasi tahap 1 yaitu warna larutan kekuningan dan kristal berwarna putih kekuningan

●Rekristalisasi tahap 2 warna larutan menjadi lebih bening dan kristal berwarna putih kekuningan 

●Rekristalisasi tahap 3 warna larutan menjadi bening dan kristal berwarna putih

●Rekristalisasi tahap 4 didapatkan kristal berwarna putih.

 

VIII. Pembahasan

Pada praktikum kali ini yaitu melakukan percobaan isolasi etil parametoksi sinamat pada rimpang kencur. Tujuan dari percobaan kali ini adalah dapat melakukan dan mengetahui cara isolasi etil parametoksi sinamat dari rimpang kencur dengan menggunakan cara/metode ekstraksi berupa maserasi. Etil parametoksi sinamat merupakan kandungan kimia utama dari rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) dengan aktifitas analgetik dan diduga bertanggung jawab terhadap efek penambahan nafsu makan. Etil parametoksi sinamat merupakan senyawa ester yang mengandung cincin benzen yang mengikat gugus metoksi dan gugus karbonil yang mengikat etil sehingga bersifat sedikit polar. Etil parametoksi sinamat dapat dideteksi dengan anisaldehid asam sulfat atau vanilin asam sulfat. Kandungan dari Kaempferia galanga L. antara lain adalah pati, mineral, etil parametoksi sinamat, minyak atsiri yang mengandung borneol, smed, asam sinamat dan asam anisat.

     Adapun prinsip kerja dari percobaan ini adalah etil parametoksi sinamat dapat larut dalam etanol dan merupakan komponen utama secara kuantitatif sehingga dapat diekstraksi dengan etanol dan dikristalisasi melalui pemekatan dan pendinginan. Metode ekstraksi/isolasi yang digunakan pada percobaan ini adalah dengan menggunakan metode maserasi. Dimana metode maserasi ini mempunyai prinsip sebagai berikut : ekstraksi zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk dalam pelarut yang sesuai selama beberapa hari pada temperatur kamar, terlindung dari cahaya, pelarut akan masuk ke dalam sel tanaman melewati dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan diluar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh pelarut dengan konsentrasi rendak (proses difusi). Peristiwa tersebut akan berulang sampai terjadi keseimbangan antara larutan didalam sel dan larutan di luar sel. Maserasi biasanya dilakukan pada temperature 15-20° C dalam waktu selama 3 hari sampai bahan-bahan yang larut dapat melarut. Penggunaan metode maserasi memiliki keuntungan tidak memerlukan pemanasan dan bisa digunakan untuk bahan-bahan yang  tidak tahan terhadap pemanasan, alatnya sederhana, praktis, dan biaya murah. Sedangkan kerugiannya adalah membutuhkan banyak pelarut, waktu yang dibutuhkan relatif cukup lama, penyarian yang terjadi relatif kurang sempurna, dan terjadinya kejenuhan larutan.

Langkah percobaan ini yaitu pertama disiapkan kecur sebanyak 2 kg dan di iris-iris lalu dijemur selama 7 hari. Dilakukannya penjemuran adalah untuk membebaskan kencur dari kadar air. Hasilnya irisan kencur mengkerut dan warnanya menjadi lebih gelap. Irisan yang sudah kering kemudian di haluskan. Tujuan penghalusan adalah untuk mengubahnya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sehingga memudahkan pada tahap selanjutnya yaitu maserasi. Didapatlah kencur halus sebanyak 500 gram. Kemudian dilakukan proses maserasi selama 3 hari yang bertujuan agar sel-sel pada rimpang kencur dapat aktif, sehingga nanti akan diperoleh ekstrak dengan kandungan tinggi. Didapatkan larutan berwarna kecoklatan dan lapisan atas seperti ada cairan hitam. Lalu dilakukan isolasi dengan jalan pemanasan sampai mendidih kemudian disaring menggunakan kain untuk  menurunkan volume dan pelarut tidak dapat menguap lagi dan hanya menyisakan ekstak kental. Didapatkan hasil dari penyaringan tadi larutan berwarna kuning sebanyak 425 ml. Selanjuntnya dilakukan lagi pemanasan untuk mendapatkan larutan yang kepekatannya lebih tinggi. Didapatlah larutan berwarna kuning menjadi 100 ml. Larutan 100 ml itu tadi dimasukkan dalam kulkas selama 3 hari, kemudian dipekatkan kembali. Tujuan ditaruh dalam kulkas adalah untuk mengkristalkan senyawa yang didapat dan memisahkannya dari sisa pelarut yang belum menguap maupun pengotor yang masih terdapat dalam ekstrak. Didapatlah larutan sebanyak 40ml warnanya semakin coklat gelap. Dipekatkan kembali sampai 10 ml untuk menambah konsentrasi larutan tersebut. Didapatkan kristal putih agak kecoklatan. Lalu Dilakukan tahap rekristalisasi dalam 4 tahap. Tujuan dilakukannya rekristalisasi adalah untuk pemurnian larutan tersebut sehingga didapatkan senyawa yang diinginkan. Didapatkan kristal berwarna putih.

 

IX. Pertanyaan Pasca Praktikum

1.      Pada percobaan ini dilakukan metode ekstraksi maserasi untuk mengisolasi etil parametoksi sinamat dari rimpang kencur. Apakah ada metode lain untuk mengisolasi EPMS dari kencur? Jelaskan!

2.      Pada proses maserasi pada percobaan ini dilakukan selama 3 hari. Bagaimana pengaruhnya terhadap kristal yang didapat jika proses tersebut tidak dilakukan selama 3 hari?

3.      Mengapa pada percobaan ini dilakukan rekristalisasi sebanyak 4 kali?

X. Kesimpulan

Dari percobaan tersebut maka dapat disimpulkan :

1.      Isolasi etil p-metoksi sinamat dari rimpang kencur dapat dilakukan dengan metode maserasi.

2.      Adapun prinsip kerja dari percobaan ini adalah etil parametoksi sinamat dapat larut dalam etanol dan merupakan komponen utama secara kuantitatif sehingga dapat diekstraksi dengan etanol dan dikristalisasi melalui pemekatan dan pendinginan.

 

XI. Daftar Pustaka

Fareza, dkk. 2017. Tranformasi Etil p-metoksi sinamat menjadi asam p-metoksi sinamat dari kencur beserta uji aktifasi antibakterinya. Jurnal Penelitian Kimia. Vol 13 No.2.

Kumoro, A. 2015. Teknologi Ekstraksi Senyawa Bahan Aktif dari Tanaman Obat. Yogyakarta: Plantaxia.

Nurlita. 2004. Isolasi dan Identifikasi Struktur Senyawa  Organik Bahan Alam. Jurnal Konversi Cagar Budaya Borobudur, Vol 25(2).

Rahmi, Dkk. 2016. Potensi Esktrak Rimpang Kencur Menghambat Pertumbuhan Candida Altecoins. Medical Laboratory Technologty Jurnal. Vol. 2 No. 2

Tim Kimia Organik II. 2020. Penuntun Praktikum Kimia Organik II. Jambi : Universitas Jambi.

 

Komentar

  1. Saya Yupita Sri Rizki akan mencoba menjawab no 2 menurut saya kristal yang di hasilkan tidak se bagus kristal yang di hasil kan selama tiga hari,lama nya waktu tersebut sangat mempengaruhi hasil kristal,semakin lama maka kristal akan semakin banyak,di mana molekul molekul pada iar itu membutuh kan waktu untuk saling berinteraksi.jadi jika waktu nya tiga hari maka keristal yang di hasil kan akan bagus

    BalasHapus
  2. Saya Risa Novalina Ginting (A1C118070) akan menjawab permasalahan no 3 mengapa dilakukan rekristalisasi sebanyak 4 kali supaya hasil kristal yang didapatkan benar-benar murni. Terimakasih

    BalasHapus
  3. Baiklah saya Mashita (083) akan mencoba menjawab permasalahan no 1.
    Ada, metode lain yang di gunakanan untuk EPMS dari kencur ialah metode sokletasi dengan menggunakan pelarut dieti eter. Adapun EPMS yang diperoleh berupa kristal yang berwarna coklat kekuningan. Rendemen dari EPMS yang diperoleh adalah sebesar 87,41%.
    Terimakasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL PERCOBAAN 5 “ PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM BENZOAT DAN BENZIL ALKOHOL “

JURNAL PERCOBAAN 12 “ UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN “

LAPORAN PERCOBAAN I "Pembuatan Senyawa Organik Asam Pikrat"